Thursday, December 22, 2011

Data Ekonomi Agregatif (Makro Ekonomi)

Kegiatan dalam perekonomian (circular flow)

§ Secara simple kegiatan perekonomian dapat digambarkan dengan sebuah aliran serkuler (circular flow). Gambar dibawah ini menunjukkan aliran antara perusahaan (firms) dan rumahtangga (household) dalam suatu perekonomian yang memproduksi satu barang (roti/bread) dari satu input (tenaga kerja/labor).

§ Lingkaran dalam menunjukkan aliran tenaga kerja dan roti : rumahtangga menjual tenaga kerja mereka ke perusahaan dan perusahaan menjual roti yang mereka produksi ke rumahtangga.

§ Lingkatan luar menunjukkan aliran uang yang saling berhubungan : rumahtangga mengeluarkan sejumlah uang ke perusahaan untuk membeli roti dan perusahaan membayarkan upah gaji ke rumahtangga untuk jasa tenaga kerja mereka.

§ Dalam perekonomian ini, GDP adalah pengeluaran total atas roti dan pendapatan total dari produksi roti.

Gambar : Circular Flow

Produk Domestik Bruto (GDP) dan Pendekatan GDP di Indonesia

Produk Domestik Bruto (gross domestic product, GDP) menyatakan pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa. GDP masih dianggap sebagai ukuran terbaik dari kenerja perekonomian suatu bangsa.

Di indonesia, dikenal 3 pendekatan penyusunan GDP, yaitu dengan :

1. Pendekatan Produksi (production approach), GDP dihitung sebagai jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan dari berbagai sektor perekonomian yang beroperasi di wilayah Indoensia dalam jangka waktu satu tahun. Sektor perekonomian tersebut dikelompokkan dalam 9 kelompok sektor atau lapangan usaha, yaitu :

1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan

2. Pertambangan dan penggalian

3. Industri pengolahan

4. Listrik, gas dan air bersih

5. Konstruksi

6. Perdagangan, hotel dan restoran

7. Pengangkutan dan komunikasi

8. Keuangan, real estat dan jasa perusahaan

9. Jasa-jasa

GDP dengan pola pendekatan ini menghasilkan GDP sektoral karena didalamnya merinci GDP yang dihasilkan oleh 9 sektor perekonomian dan di dalam tiap sektor dapat dirinci menjadi beberapa subsektor.

2. Pendekatan Penggunaan atau pendekatan pengeluaran (expenditure approach), dalam GDP ini secara agregat terdapat 5 komponen yang dihitung yaitu :

1. Pengeluaran konsumsi rumahtangga

2. Pengeluaran konsumsi pemerintah

3. Pembentukan modal tetap bruto

4. Perubahan stok, dan

5. Export netto (ekspor dikurangi impor)

GDP dengan pola pendekatan penggunaan harus sama dengan GDP dengan pendekatan produksi.

3. Pendekatan Pendapatan (income approach), dalam pendekatan ini GDP dihitung sebagai jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi. Balas jasa tersebut berupa :

1. Upah dan gaji à balas jasa tenaga kerja

2. Sewa tanah à balas jasa tanah

3. Bunga modal (interest) à balas jasa modal

4. Keuntungan à balas jasa keterampilan.

Dalam penghitungan, semua balas jasa tersebut belum dipotong pajak penghasilan (income tax) dan pajak langsung lainnya (other direct taxes) sehingga masih mengandung nilai penyusutan (depresiasi) dan pajak tidak langsung netto dikurangi subsidi (net indirect taxes)

GDP Riil versus GDP Nominal

GDP riil adalah pengukur kemakmuran ekonomi suatu bangsa yang menghitung output barang dan jasa yang diproduksi selama setahun tanpa dipengaruhi oleh perubahan harga pada tahun tersebut. Artinya nilai barang dan jasanya diukur dengan menggunakan harga konstan pada tahun tertentu (tahun dasar), jadi perubahan GDP tiap tahunnya menggambarkan perubahan volume output barang dan jasa tanpa diperngaruhi oleh harga pada tahun tersebut. Untuk penghitungan GDP tahun 2011 ini, Indonesia menggunakan harga konstan tahun 2007.

Rumusannya adalah sbb : GDP rill tahun y = Jumlah barang tahun y x Harga tahun dasar

GDP nominal adalah GDP yang menghitung output barang dan jasa yang diproduksi selama satu tahun dengan mengakomodir perubahan harga pada tahun tersebut. Artinya setiap nilai barang dan jasa pada tahun tersebut juga dipengaruhi oleh harga yang ada pada tahun tersebut.

Rumusannya adalah sbb : GDP nominal tahun y = Jumlah barang tahun y x Harga tahun y

Deflator GDP

Deflator GDP disebut juga deflator harga implisit untuk GDP, didefinisikan sebagai rasio GDP nominal terhadap GDP riil. Deflator GDP mencerminkan apa yang sedang terjadi pada seluruh tingkat harga dalam perekkonomian.

Rumusannya adalah : Deflator GDP = GDP nominal

GDP Riil

Indeks Harga Konsumen (consumen price index, CPI)

Pada dasarnya CPI mengubah harga berbagai barang dan jasa menjadi sebuah indeks tunggal yang mengukur seluruh tingkat harga. Di Indonesia IHK dihitung dengan menggunakan formula Modified Laspeyres oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan rumusan sbb :

Membedakan CPI dan deflator PDB

Pada dasarnya alat ukur perekonomian berupa CPI dan deflator PDB dapat menyampaikan informasi yang sama tentang seberapa cepat harga meningkat (tingkat inflasi). Akan tetapi terdapat perbedaan antara keduanya, terlihat dalam tabel berikut ini :

Materi Pembeda

Indeks Harga Konsumen (CPI)

Deflator GDP

(1)

(2)

(3)

1. Mengukur harga barang dan jasa

Yang dibeli konsumen

Yang diproduksi di dalam negeri (secara domestik)

2. Cakupan barang dan jasa

Yang diproduksi secara domestik maupun barang dan jasa impor

Yang diproduksi secara domestik saja, tidak termasuk yang diimpor

3. Rumusan pengukuran

Dihitung dengan menggunakan kelompok barang-jasa yang tetap (sama)

Menghitung kelompok barang-jasa yang kemungkinan berubah bila komposisi GDPnya berubah


Sumber : Chapter 2, Makroekonomi edisi 6, N. Gregory Mankiw

Pengertian Ekonomi Makro dan Pendapatan Nasional


Apa yang dipelajari para ekonom Makro?
Para ekonom Makro mempelajari ilmu Makroekonomi, yaitu suatu studi tentang perekonomian suatu bangsa secara menyeluruh, sehingga dapat menjawab tantangan dan menjelaskan pertanyaan yang muncul mengenai mengapa sebagian negara mengalami pertumbuhan yang cepat sedangkan negara lain justru terpuruk dalam kemiskinan, atau mengapa sebagian negara didera tingkat inflasi yang tinggi sedang negara lain bisa mempertahankan kestabilan harga. Ilmu makroekonomi berguna untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa ekonomi maupun untuk merumuskan kebijakan ekonomi.
Bagaimana Ekonom berpikir?
Merumuskan suatu peristiwa ekonomi dengan pattern : terminologi à data à cara perpikir. Atau lebih jelasnya adalah dengan menggunakan teori sebagai pembangun model. Model adalah teori yang disederhanakan yang menunjukkan hubungan penting di antara variabel-variabel ekonomi yaitu variabel eksogen (variabel yang berasal dari luar model) dan variabel endogen (variabel yang akan dijelaskan oleh model). Sebuah model menunjukkan bagaimana perubahan dalam variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen.
Dalam ekonomika, model yang dimaksud ada 2 macam, dengan fungsi matematis (persamaan) dan gambar.

Ad.1. Fungsi matematis (persamaan)
Jumlah pizza yang diinginkan konsumen (Qd) bergantung pada harga pizza (P) dan pendapatan agregat (Y), persamaan fungsi permintaannya (D) adalah sbb: Qd = D(P,Y)
Sedangkan pizza yang ditawarkan oleh penjual (Qs) bergantung pada harga pizza (P) dan harga bahan pembuat pizza seperti terigu, keju, tomat, daging (Pm). Fungsi penawarannya (S) adalah sbb : Qs = S(P,Pm)
Kesimpulan para ekonomi adalah harga (P) memberikan keseimbangan pada fungsi penawaran dan fungsi permintaan : Qd = Qs
Ad.2. Gambar Model
Pemikiran Mikroekonomi dan model2 makroekonomi.
Teori makroekonmi berdiri diatas pondasi mikroekonomi, karena variabel-variabel agregatnya merupakan jumlah dari variabel-variabel yang menggambarkan banyak keputusan individu. Misalnya untuk memahami apa yang menentukan pengeluaran konsumsi total, kita harus berpikir seperti keluarga yang membelanjakan uangnya untuk keperluan hari ini dan berapa yang akan diinvestasikan besok.
Pendapatan Nasional
Untuk mengukur kinerja perekonomian suatu bangsa, GDP masih dianggap sebagai ukuran terbaik. Produk Domestik Bruto (gross domestic product, GDP) menyatakan pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa.
Pendapatan Nasional (national income, NI) adalah semua nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara, pengertiannya mewakili arti dari GDP itu sendiri.
Pendapatan Nasional membagi GDP dalam empat komponen pengeluaran yang penting yaitu :
  1. · Konsumsi (C)
  2. · Investasi (I)
  3. · Pembelanjaan Pemerintah (G)
  4. · Export Netto (NX)
Jadi dengan menggunakan simbol Y untuk GDP, persamaannya menjadi : Y = C + I + G + NX
Ukuran-ukuran pendapatan yang lain
Produk Nasional Bruto (gross national product, GNP), mengukur total pendapatan yang diperoleh negara (penduduk suatu negara/warga negara).
GNP = GDP + Pembayaran faktor dari mancanegara – Pembayaran faktor ke mancanegara
Produk Nasional Netto (net national product, NNP) diperoleh jika GNP dikurangi depresiasi. Dalam pos pendapatan nasional, depresiasi disebut sebagai konsumsi modal tetal.
NNP = GNP – Depresiasi
Ketika kita mengurangi pajak usaha tidak langsung dari NNP maka kita akan mendapatkan ukuran yang disebut sebagai pendapatan nasional :
Pendapatan Nasional = NNP – pajak usaha tidak langsung
Pendapatan nasional mengukur berapa banyak pendapatan yang diperoleh setiap orang dalam perekonomian tersebut.

Sumber : Chapter 1, Makroekonomi edisi 6, N. Gregory Mankiw