Apa yang dipelajari para ekonom Makro?
Para ekonom Makro mempelajari ilmu Makroekonomi, yaitu suatu studi tentang perekonomian suatu bangsa secara menyeluruh, sehingga dapat menjawab tantangan dan menjelaskan pertanyaan yang muncul mengenai mengapa sebagian negara mengalami pertumbuhan yang cepat sedangkan negara lain justru terpuruk dalam kemiskinan, atau mengapa sebagian negara didera tingkat inflasi yang tinggi sedang negara lain bisa mempertahankan kestabilan harga. Ilmu makroekonomi berguna untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa ekonomi maupun untuk merumuskan kebijakan ekonomi.
Bagaimana Ekonom berpikir?
Merumuskan suatu peristiwa ekonomi dengan pattern : terminologi à data à cara perpikir. Atau lebih jelasnya adalah dengan menggunakan teori sebagai pembangun model. Model adalah teori yang disederhanakan yang menunjukkan hubungan penting di antara variabel-variabel ekonomi yaitu variabel eksogen (variabel yang berasal dari luar model) dan variabel endogen (variabel yang akan dijelaskan oleh model). Sebuah model menunjukkan bagaimana perubahan dalam variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen.
Dalam ekonomika, model yang dimaksud ada 2 macam, dengan fungsi matematis (persamaan) dan gambar.
Ad.1. Fungsi matematis (persamaan)
Jumlah pizza yang diinginkan konsumen (Qd) bergantung pada harga pizza (P) dan pendapatan agregat (Y), persamaan fungsi permintaannya (D) adalah sbb: Qd = D(P,Y)
Sedangkan pizza yang ditawarkan oleh penjual (Qs) bergantung pada harga pizza (P) dan harga bahan pembuat pizza seperti terigu, keju, tomat, daging (Pm). Fungsi penawarannya (S) adalah sbb : Qs = S(P,Pm)
Kesimpulan para ekonomi adalah harga (P) memberikan keseimbangan pada fungsi penawaran dan fungsi permintaan : Qd = Qs
Ad.2. Gambar Model
Pemikiran Mikroekonomi dan model2 makroekonomi.
Teori makroekonmi berdiri diatas pondasi mikroekonomi, karena variabel-variabel agregatnya merupakan jumlah dari variabel-variabel yang menggambarkan banyak keputusan individu. Misalnya untuk memahami apa yang menentukan pengeluaran konsumsi total, kita harus berpikir seperti keluarga yang membelanjakan uangnya untuk keperluan hari ini dan berapa yang akan diinvestasikan besok.
Pendapatan Nasional
Untuk mengukur kinerja perekonomian suatu bangsa, GDP masih dianggap sebagai ukuran terbaik. Produk Domestik Bruto (gross domestic product, GDP) menyatakan pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa.
Pendapatan Nasional (national income, NI) adalah semua nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara, pengertiannya mewakili arti dari GDP itu sendiri.
Pendapatan Nasional membagi GDP dalam empat komponen pengeluaran yang penting yaitu :
- · Konsumsi (C)
- · Investasi (I)
- · Pembelanjaan Pemerintah (G)
- · Export Netto (NX)
Jadi dengan menggunakan simbol Y untuk GDP, persamaannya menjadi : Y = C + I + G + NX
Ukuran-ukuran pendapatan yang lain
Produk Nasional Bruto (gross national product, GNP), mengukur total pendapatan yang diperoleh negara (penduduk suatu negara/warga negara).
GNP = GDP + Pembayaran faktor dari mancanegara – Pembayaran faktor ke mancanegara
Produk Nasional Netto (net national product, NNP) diperoleh jika GNP dikurangi depresiasi. Dalam pos pendapatan nasional, depresiasi disebut sebagai konsumsi modal tetal.
NNP = GNP – Depresiasi
Ketika kita mengurangi pajak usaha tidak langsung dari NNP maka kita akan mendapatkan ukuran yang disebut sebagai pendapatan nasional :
Pendapatan Nasional = NNP – pajak usaha tidak langsung
Pendapatan nasional mengukur berapa banyak pendapatan yang diperoleh setiap orang dalam perekonomian tersebut.
Sumber : Chapter 1, Makroekonomi edisi 6, N. Gregory Mankiw
No comments:
Post a Comment